Terminologi Plagiat atau penjiplak atau nyontek kayaknya menjadi sebuah kata mengerikan dalam sebuah karya cipta, bahkan orang ramai ramai mendaftarkan karya ciptanya dengan tujuan melindungi karya ciptanya dijiplak untuk tujuan komersil pribadi. Namun konon rupanya urusan plagiat atau jiplak menjiplak bukan hanya urusan meniru/menyontek sebuah karya musik, konon tudingan plagiat sudah sering digunakan untuk karya lainnya, sebut saja dalam dunia akademis, plagiat adalahjulukan yang sangat memalukan dan sangat diharamkan. Masih ingat kisah seorang kandidat doktor di salah satu perguruan tinggi terkenal di Yogyakarta yang terancam dicabut gelar doktornya gara-gara dituding menjiplak disertasi serupa, atau berita terakhir yang disuarakan FFB (Forum Film Bandung) yang mensinyalir sebagian besar sinetron yang ditayangkan televisi dan meraih rating tinggi konon adalah jiplakan dari serial serupa di beberapa negara asing seperti Jepang, korea bahkan dari negara-negara di amerika latin. Syah syah saja kalo akhirnya para produser sinetron “membela diri” dengan menyebut bahwa karyanya telah mendapat izin dari produser di luar nagreg sono atau mengaku merupakan karya adaptasi dari cerita asli. Emang gue pikirin!!. Apapun penjelasanya, benang merahnya sangat jelas. Miskin karya dan tidak kreatif. Mudah-mudahan kalimat terakhir ini tidak menjadi polemik di milis ini.
Kembali ke cerita karya cipta musik, setelah melalui penerawangan dan konsultasi spiritual dengan beberapa paranormal beken yang iklannya sering muncul di harian ibukota, saya menemukan adanya kemiripan kalau tidak mau disebut plagiat alias menyontek baik itu dari melodi maupun aransemen musik.
(Punteun ka urang bandung). Coba perhatikan lagu “panon hideung” yang populer di wilayah parahyangan dengan alunan lagu “nathalie” atau versi lain dengan judul “nostalgie” yang disenandungkan julio iglesies. Pasti akan setuju kalo kedua lagu itu ada kemiripan pada beberapa melodinya. Kebetulan kah?
Di era 70an, ada lagu anak-anak yang digandrungi anak-anak yang dinyanyikan oleh Yenny Ita dan Niniek yang berjudul “matahari terbenam”. Lagu ini sempat menjadi theme song Republik Mimpi sewaktu masih ditayangkan di Indosiar. Bandingkan dengan lagu yang sempat populer di negeri belanda “Den uyl is in den olie” yang dinyanyikan oleh Vader Abraham. Hampir plek 100% sama. Yang ini boleh dibilang indonesiasasi karya asing kah?.
Ini dia link-nya : http://download.yousendit.com/815A6F1C2ED7D054
Di era 70 duet Titik sandhora yang berpasangan Muchsin alatas sempat populer dengan lagu “percaya harapan dan cinta “ bandingkan lagu ini dengan lagu yang dibawakan penyanyi cilik asal negri belanda di era yang sama yaitu wilma dengan lagunya “geloof hoop en liefde”. Atau salah satu hitnya yang lain “hatiku-hatimu’ dengan lagu “somewhere between” yang dibawakan The Tumbleweeds. Yang ini boleh dibilang nyontek abis nggak?
coba deh suruput link-nya : http://download.yousendit.com/A623125552D447D3
Ketika nama Didi kempot (?) melambung dengan lagunya yang sangat fenomenal “Cucokrowo”, terus terang saya terhenyak kaget karena lagu ini mengingatkan saya pada jaman baheula. Lagu ini benar-benar mengingatkan masa lalu di kampung yang kebetulan tetangga saya (keturunan belanda) sering memutar lagu yang menurut telinga saya mirip dengan lagu cucokrowo yaitu “Je bent niet rijk” yang dinyanyikan Hanny en de Rekels. Di saat didi kempot dieluk-elukan dengan”karya ciptanya”, saya cuman berguman…koq mirip yah melodinya terutama pada saat intro-nya.
Ini dia link-nya : http://download.yousendit.com/A6C824CD2D8F1A55
Artis sekelas ruth sahanaya (era 80an), dengan senang hati menyanyikan lagu “amburadul”. Coba bandingkan aransemen musiknya dengan lagu “control” yang sudah kadung duluan populer oleh janet jackson. Ah jangan-jangan cuman kebetulan saja barangkali.
Masih ingat film ranjau-ranjau cinta, yang theme song-nya dinyanyikan johan untung(?), di era awal 80an sangat populer bahkan menjadi lagu standar di beberapa klub di bandung. Coba dengarkan pula lagu “Give me your heart tonight”, yang dipopulerkan penyanyi asal inggris shakin stevens. Nyontek abis yah?
Yang lumayan agak terkini, adalah lagu “SMS, bang sms siapa ini bang?, konon menurut sahibul hikayat pada beberapa bagian mengambil salah satu mahakarya mbah musik dunia Ludwig van beethoven symphony no 9 pada bagian chrorus-nya (?)…
Dan masih banyak karya karya lain yang “mirip-mirip”, tapi cukup digandrungi di negeri ini. Sebut saja Imaniar dengan lagunya howard jones atau A-ha, atau atiek CB di awal debutnya njiplak de do do de da da –nya The Police. Kalau sudah begini, jadi ingat bumbu sambal terasi. Cabeeee deh!..
Ah…ini kan cuman sebuah opini yang kebetulan muncul dari seorang ihras. Ngak perlu menjadi sebuah argumentasi yang tak berkesudahan (nggak mungkin ya?) karena bisa jadi tulisan semacam ini memang sudah sering muncul. Lha wong ada yang baca tulisan ini saja udah membuat wajah merah merona.